Pada suatu pagi warga Sale berkerumum dekat setumpuk kotoran kerbau yang memenuhkan jalan. Mereka betanya-tanya tentang adanya kotoran ker...
Beberapa saat kemudian datang warga lain mengatakan bahwa itu adalah kebiasaan Kebo Kemali. "Biasanya kalau ada tahi kerbau sekandang seperti ini adalah ulah Kebo Kemali. Kebo jadi-jadian itu pasti semalam telah melintas di sini," ucap warga tersebut.
Kebo Kemali dan ulahnya yang kerap membuat takut warga Sale, pernah ramai dibincangkan pada tahun sembilan puluhan. Tahun-tahun tersebut masih sering muncul dan 'ngetoki' warga di wilayah tersebut. Tak ayal tempat yang sering menjadi tempat penampakan hantu tersebut menjadi daerah yang menyeramkan.
Lorong gang depan masjid Sale menuju Balai Desa, pertengahan jalan penghubung itulah warga acapkali mendapati Kebo Kemali menampakkan wujudnya. Berwujud kerbau namun besarnya hampir serumah.
Mbah Jantowi, salah satunya yang pernah melihat penampakan Kebo Kemali. Saat itu belum terlalu larut namun jalanan sudah sedemikian lengang. Warga sudah terlelap sebab dingin angin kemarau telah menggiring warga untuk menarik selimut dan berlindung dari dingin yang sedemikian menusuk.
Jantowi berjalan berjingkat karena sakit perutnya sudah tak tertahankan. Dia berniat ke sungai untuk menunaikan hajatnya. Namun di tengah perjalanan dia dihadang sesosok makhluk hitam besar. Memenuhi seluruh jalan sempit itu hingga dia terhenti dalam degup dadanya yang semakin kencang.
Semula dia mengira sosok gendruwo yang sering diceritakan orang. Karena seumur-umur dia belum pernah melihat sosok makhluk yang bernama gendruwo. Namun saat dia beranikan untuk melihat dan memastikan sosok apakah yang di depannya ternyata seekor kerbau hitam yang sangat besar memenuhi jalanan di hadapannya.
Sekejap kemudian kerbau itu menghilang dari hadapannya. Namun rasa takut telah menghilangkan keinginannya untuk buang hajat. Jantowi memilih kembali ke rumah melipat tubuh dalam sarungnya. (Zam)
